Bisnis yang Lahirkan Orang Kaya Baru RI
Sejumlah sektor bisnis menyumbang pertumbuhan orang kaya baru Indonesia. Apa saja?
Jum'at, 14 Januari 2011, 09:09 WIB
Heri Susanto Ekonom Dradjad Wibowo menyebutkan pertumbuhan kelompok menengah tersebut lebih didorong oleh perkembangan pesat sejumlah sektor bisnis, reformasi kebijakan ekonomi dan politik, serta otonomi daerah.
Dalam beberapa tahun ini, pertumbuhan kelas menengah bahkan meningkat cukup pesat di daerah, khususnya di Sumatra dan Kalimantan. "Banyak politisi, pimpinan ormas dan pebisnis daerah yang beruntung dengan otonomi daerah serta kenaikan harga komoditas dunia."
Sedangkan, di kota-kota besar, menurut Dradjad, pertumbuhan kelas menengah muncul dari booming di sektor keuangan, teknologi informasi dan industri kreatif. Mereka yang beruntung adalah para pekerja dan eksekutif kantoran, wirausahawan baru, para profesional serta anak-anak muda yang terjun di industri kreatif. Mereka umumnya adalah kelompok yang menempuh pendidikan tinggi dan terbiasa dengan Internet.
"Mereka ini masuk kategori kelompok orang mapan atau kaya baru," kata Dradjad kepada VIVAnews.com di Jakarta. "Pertumbuhan kelompok ini sangat pesat."
Jika mengacu data Badan Pusat Statistik berdasarkan jumlah pengeluaran, mereka masuk kelompok menengah-tengah jumlahnya meningkat hampir tiga kali lipat ,dari 7,5 juta menjadi 22 juta jiwa dalam satu dekade. Kelompok menengah-atas bahkan naik lima kali lipat dari 0,4 juta menjadi 2,23 juta jiwa. Sedangkan, kelompok berkecukupan naik 0,1 juta menjadi 0,37 juta jiwa.
Sedangkan, data BPS 2010 menyebutkan dari 83,6 juta pekerja berpenghasilan tetap di Indonesia, sebanyak 30 persen atau 25,08 juta jiwa masuk kategori kelas menengah dengan pendapatan US$5.356 atau Rp48,25 juta per tahun. Sedangkan untuk golongan atas berjumlah 10 persen atau 8,36 juta jiwa rata-rata penghasilannya US$14.198 atau Rp127,9 juta per tahun.
Untuk lebih memperjelas bagaimana sektor-sektor bisnis tersebut menjadi sumber penghasilan orang-orang kaya baru, berikut ini penjelasannya:
Sektor keuangan
Sektor keuangan merupakan salah satu sektor yang tumbuh pesat di Indonesia. Khusus sektor perbankan telah mengalami pertumbuhan sangat signifikan dalam satu dekade. Pada tahun 2000, total aset perbankan sekitar Rp1000 triliun, namun pada akhir 2009 sudah melonjak tajam menjadi Rp2500 triliun. Itu belum termasuk industri asuransi, reksa dana dan pasar modal.
Sektor pertanian
Sektor pertanian, khususnya perkebunan kelapa sawit yang berkembang pesat menjadi sumber pertumbuhan orang kaya Indonesia. Banyak petani-petani perkebunan kelapa sawit kini makin sejahtera. Bahkan, tak sedikit kalangan elit daerah, mulai dari politisi, ormas yang kini menjadi orang kaya baru.
"Mereka dulunya biasa-biasa saja, dengan adanya otonomi daerah, mereka kini umumnya punya kebun sawit minimal 100 hektare hingga ribuan hektare," ujar Dradjad yang gemar ke daerah sebagai Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional. Sejumlah miliarder Indonesia, menurut Forbes, juga merupakan orang kaya Indonesia yang mengandalkan bisnis dari perkebunan kelapa sawit.
Sektor pertambangan
Pertambangan, khususnya batu bara, menurut Dradjad Wibowo, merupakan sumber pertumbuhan orang kaya baru Indonesia. Seperti halnya perkebunan sawit, jika dulu sumber alam dikuasai oleh kelompok terbatas, sekarang penguasaan atas aset-aset sumber alam seperti batu bara lebih meluas ke elit-elit politik, pebisnis lokal dan ormas yang memiliki akses lebih mudah terhadap pimpinan di daerah. Beberapa miliarder baru Indonesia yang masuk majalah Forbes, juga orang-orang yang bergerak di tambang batu bara.
Teknologi informasi
Teknologi informasi merupakan salah satu sektor yang tumbuh pesat di Indonesia. Sektor telekomunikasi merupakan sektor yang tumbuh paling pesat. Indonesia merupakan pasar ponsel terbesar di Asia Tenggara. Internet juga tumbuh signifikan. Tak heran jika bermunculan pebisnis baru di sektor hilir seperti maraknya pedagang ponsel hingga bermunculannya perusahaan-perusahaan konten penunjang.
Industri kreatif
Industri Kreatif merupakan salah satu industri yang makin berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini antara lain fashion, musik, film, budaya, teknologi, kuliner, batik dan kerajinan. Menurut Dradjad, tumbuhnya industri kreatif didorong oleh anak-anak muda Indonesia yang sekolah di luar negeri, juga yang sekolah di dalam negeri namun kreatif memanfaatkan keahlian mereka. Kebanyakan mereka juga memasarkan produk-produknya lewat Internet. (kd)